Kamis, 10 Desember 2009

Manajer Persid Tertarik Persebaya

Jember (beritajatim.com) - Ketua sekaligus manajer Persid Jember, Sirajuddin, ingin mengakhiri masa baktinya akhir tahun ini. Ia meminta agar anggota DPRD Jember bersedia mengurus kesebelasan sepakbola berjuluk Macan Sangar itu.

"Saya tertarik seperti Persebaya. Sekitar 30 persen dari Dewan duduk di struktural kepengurusan," kata Sirajuddin, dalam dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Jember, Kamis (10/12/2009).

Sirajuddin mengharapkan regenerasi, dan adanya pengganti dirinya. Menurut surat keputusan bupati Jember, ia mengakhiri masa jabatan ketua Persid 31 Desember 2009. Namun beberapa waktu lalu ada kesepakatan bersama pengurus, Sirajuddin baru mengakhiri masa jabatannya 30 Desember 2010. "Tapi saya cenderung lebih senang yang sesuai SK Bupati," katanya.

Sirajuddin berharap, Persid akan lebih mendapat perhatian pemerintah daerah setelah dirinya lengser. "Kalau tidak ada respons positif dari bupati, pengusaha juga tidak akan mau membantu kami," katanya.

Persid Jember pernah menjulang, setelah menjadi juara nasional Divisi II tahun 2002. Namun sejak saat itu, Persid selalu gagal menembus kasta divisi yang lebih tinggi. Bahkan, tahun ini Persid hanya berada di peringkat keempat babak penyisihan grup.

Sepuluh Ribu Orang Lari, Suramadu Ditutup 3 Jam

Surabaya (beritajatim.com) - Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya menggelar event berskala Internasional pada Minggu (29/11/2009) mendatang. Event itu bernama Suramadu International Run 10 km dengan tema A Run For Unity.

Diperkirakan ada 10 ribu orang yang akan berlari menyusuri Jembatan Suramadu sepanjang 5,4 Km itu, bersama Menpora Andi Malarangeng, Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan puluhan pelari elit internasional dari 6 negara (AS, Kenya, Maroko, Ethiopia, Thailand, Malaysia). Untuk itu, Suramadu bakal ditutup sekitar 3 jam.

"Saya mewakili gubernur mohon maaf kepada masyarakat yang biasanya melintasi Suramadu. Ini karena untuk event lari 10 km, Suramadu terpaksa ditutup selama 3 jam, sejak pukul 05.00-08.00. Saya sudah izin lisan kepada Ketua BPWS Edi Purwanto, nanti menyusul secara tertulis," kata Ketua Panitia Pelaksana Suramadu Internasional Run, Gus Ipul kepada wartawan di Surabaya Plasa Hotel, Kamis (5/11/2009).

Event dengan total hadiah Rp 500 juta ini akan diikuti 2.000 pelajar/mahasiswa, 1.000 orang anggota TNI AL, 1.000 TNI AD, 1.000 Polri dan ribuan masyarakat umum, hingga totalnya diperkirakan mencapai 10 ribu orang.

Gus Ipul mengatakan, kegiatan Suramadu International Run itu untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Jatim mempunyai jembatan yang tak kalah dengan jembatan di New York atau negara lain. Para turis asing diharapkan bisa melihat langsung di Surabaya, bahwa Jembatan Suramadu jangan dilihat dari media saja.

"Yang tak kalah pentingnya adalah event ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru di Madura. Pasalnya, ketika Suramadu dikenal dunia internasional, maka investor baru juga akan masuk," harapnya.

Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam Suramadu International Run, bisa daftar langsung ke Kantor Dispora Jatim Jalan Kayun Surabaya mulai hari ini hingga penutupan pada Sabtu (28/11/2009). Dalam event ini ada empat kelompok, yakni kelompok elit internasional putra/putri, elit nasional putra/putri, kelompok umum putra/putri dan kelompok pelajar putra/putri. 100 finisher pertama akan mendapat medali dan souvenir. Uang pendaftaran Rp 20-25 ribu.

Sabtu, 05 Desember 2009

35 Pelari Mancanegara Taklukkan Suramadu Sedikitnya 35 pelari provisional mancanegara turut serta di antara 7.500-an peserta.



SURABAYA POST -- Sejak pukul 03.00 WIB hari Minggu 29 November 2009, kesibukan di kawasan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) telah terasa lain dari biasa.
Di jembatan yang merupakan landmark Jawa Timur bahkan Indonesia tersebut digelar lomba lari internasional bertajuk Suramadu International Run yang disosialisasikan sebagai Suramadu 10 K. Sedikitnya 35 pelari profesional mancanegara turut serta di antara 7.500-an peserta secara keseluruhan.

"Acara ini merupakan bukti dari kekuatan Jatim sebagai ibu kota kedua dengan Surabaya di dalamnya. Beserta Suramadu yang dimilikinya, Jatim telah membuktikan diri sebagai salah satu potensi penting Indonesia," ujar Andi Alifian Mallarangeng, Menteri Negara Pemuda dan Olah raga (Menegpora) yang meresmikan pembukaan acara di Suramadu.
Menurut Andi, gelaran ini juga bisa dimaknai sebagai upaya pembibitan bagi para pelari muda Jawa Timur yang mempunyai potensi untuk berkiprah di level yang lebih tinggi.

Sementara itu, Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang dalam acara ini bertindak sebagai ketua panitia mengemukakan bahwa Suramadu Run merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2009 sekaligus peringatan hari jadi Pemerintah Provinsi yang ke-64.

"Melalui acara ini kita juga ingin tunjukkan, bahwa keberadaan Suramadu yang dulu saat dikonsep banyak pihak meragukan, kini telah benar-benar terealisasi dan berdiri megah. Ini kita ingin sampaikan ke dunia internasional," ujarnya.

Tidak banyak yang bisa disampaikan pejabat yang akrab disapa Gus Ipul ini karena tenggelam dalam euforia ribuan peserta yang telah memadati lokasi acara sejak pagi. Begitu pun Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, yang juga turut hadir di acara ini.

"Sudah. Pokoknya dengan acara ini kita ingin sampaikan kepada semua pihak baik pemerintah pusat mau pun masyarakat internasional bahwa iklim Jatim saat ini benar-benar aman dan nyaman untuk kegiatan apa pun, dari mulai kegitan olah raga, pariwisata, investasi dan lain sebagainya," ujar Pakde Karwo sesaat sebelum melepas para peserta memulai lomba di garis start.

Di barisan pertama, para peserta internasional menempati garis pertama diikuti para peserta dari kalangan umum, TNI-AD, AU, Armada Timur (Armatim AL), Polda serta juga para atlet nasional dan juga kalangan pelajar. Letusan pistol tanda dimulainya acara dibunyikan tepat pukul 06.10 WIB. Seketika berbondong-bondong para peserta memadatai jalur Jembatan Suramadu yang sehari-hari digunakan untruk jalur kendaraan roda empat tersebut.

"Mari Surabaya berlari. Tetap semangat. Tetap sportif namun juga jaga kondisi selama pertandingan. Selamat bertanding," tukas Pakde Karwo mengiringi langkah awal para peserta di garis start.

Antusiasme benar-benar terjaga selama acara berlangsung. Tak hanya para peserta, panitia dan pengisi acara saja, masyarakat umum juga tumplek blek terlihat memenuhi bibir-biar ruas jalan Jembatan Suramadu. Tak jarang bahkan panitia harus berkali-kali memohon para penonton untuk minggir karena menghalangi pandangan para petugas pencatat waktu.

Sepulu menit berlalu. Suasana langsung semarak saat diumumnkan bahwa telah ada peserta yang telah melewati paruh pertama lintasan atau tepatnya telah menempuh perjalanan 5 km lebih. Sayang, hingga sampai menyentuh garis finish, peserta terdepan tidak mampu memecahkan rekor kecepatan sebelumnya yang dibukukan atas nama Kennedy Kiproo Lilan di ajang Bali 10 K dengan catatan waktu 27 menit 31 detik.

"Peserta pertama yang berhasil mencapai garis finish atas nama Mattheuw Sigey dengan catatan waktu 30 menit 7,06 detik," pengumuman panitia beberapa saat setelah sang jawara memasuki garis finish.

Kennedy sendiri tercecer di urutan ke-2 dengan catatan waktu 30 menit 7,61 detik. Sedang di kelas wanita, pemenang pertama adalah Emily Chepkemoi Samoei dengan catatan waktu 34 menit 35,53 detik.

"Yang perlu kita catat bahwa para bibit unggul kita ternyata berhasil mencatat waktu yang tidak jauh dari para pelari professional mancanegara ini. Ini capaian yang membanggakan," ungkap Gus Ipul, panggilan Wagub Jatim Saifullah Yusur.

Dia mencontohkan prestasi yang terukir di kategori pelajar wanita yang dimenangkan oleh Yanita Sari dengan catatan waktu 41 menit 31 detik. Gus Ipul berharap bibit-bibit unggul seperti yanita bias mendapatkan perhatian lebih dari Menegpora baik berupa beasiswa, uang pembinaan dan lain sebagainya.

Di akhir acara, para pemenang dari seluruh kategori, yaitu kategori elite internasional pria dan wanita, kelas umum pria dan wanita, serta kelas pelajar pria dan wanita didulat untuk maju ke panggung dan menerima hadiah secara langsung.

Total hadiah sebanyak Rp 500 juta diserahkan langsung pada para pemenang oleh Menegpora, Gubernur Jawa Timur beserta Wagub, Wakil Wali Kota, Pangdam V Brawijaya, Kapoda Jawa Timur, serta para pejabat yang hadir dalam acara ini.

"Kita harapkan semangat ini terus dapat terjaga dan nantinya bias kita selenggarakan tiap tahun. Pak Gubernur pun sudah bersedia menyelenggarakannya tahun depan dengan persiapan yang tentunya jauh lebih matang," tegas Gus Ipul.